Cuteki christmas cards

Jumat, 14 April 2017

Translasi Mata Uang Asing

Nama              : Febriani Rizky Mulyadi
NPM                : 23213368
Kelas               : 4EB02
Matakuliah      : Akuntansi Internasional

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang
Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yauitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresimoneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padanan dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.

1.2.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam permasalahan dalam penulisan ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan translasi mata uang asing?
2.      Bagaimana metodologi dalam translasi mata uang asing?
3.      Bagaimana perkembangan akuntansi translasi mata uang asing?

1.3.           Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk : Untuk memahami dan mengetahui tentang translasi mata uang asing.

1.4.           Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk memberikan informasi terkait translasi mata uang asing.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.           Pengertian Translasi
Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.

2.2.           Sejarah Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Pengembangan akuntansi translasi mata uang asing
·      Pra – 1965             = Sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin no. 43.
·      1965 – 1975          = ARB no. 43 memperbolehkan beberapa perusahaan pengecualian khusus dalam metode currentnoncurrent.
·      1975 – 1981          = Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS no. 8 pada tahun 1975.
·      1981 – sekarang    = FASB akhirnya mengeluarkan Statement Of Financial Accounting Standar no. 52.

2.3.           Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing
a.      Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
b.      Persepektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam ilustrasi sebelumnya, penjualan ekspor dan piutang berhubungan akan dicatat dalam nilai tukar pada saat itu.

2.4.           Metode Translasi Mata Uang Asing
a.      Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

b.        Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.

c.       Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.

d.      Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non-moneter (asset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-noncurrent.

e.      Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item non-moneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.

2.5.           Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1.        Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit.
2.        Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik.
3.        Penangguhan sebagian
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi.
4.        Tidak ada penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi.


BAB III
KESIMPULAN
            Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa translasi mata uang asing mempunyai keuntungan dan kerugian salah satu diantaranya, yaitu penangguhan. Dan telah diketahui ada 5 metode dalam translasi mata uang asing yaitu; Metode Nilai Tukar Tunggal, Metode Nilai Tukar Ganda, Metode Current-Noncurrent, Metode Moneter-Nonmoneter, Metode Kurs Sementara.


DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar