Nama :
Febriani Rizky Mulyadi
NPM :
23213368
Kelas :
4EB02
Matakuliah : Akuntansi Internasional
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Translasi
adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat
digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu
perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
Translasi
mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yauitu translasi mata uang
secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresimoneter,
seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang
dalam padanan dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada
transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Perusahaan
dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai
operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan
keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan
laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang yang telah diuraikan, maka dalam permasalahan dalam penulisan ini
dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan
translasi mata uang asing?
2.
Bagaimana metodologi dalam
translasi mata uang asing?
3.
Bagaimana perkembangan
akuntansi translasi mata uang asing?
1.3.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk : Untuk memahami dan
mengetahui tentang translasi mata uang asing.
1.4.
Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat
bagi para pembaca, khususnya untuk memberikan informasi terkait translasi mata
uang asing.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Translasi
Translasi adalah proses pernyataan
informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs
dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat
perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan
lain menjadi hal yang sulit.
2.2.
Sejarah Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Pengembangan akuntansi translasi mata uang asing
·
Pra – 1965 = Sebelum tahun 1965 praktik
translasi mata uang asing banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin no. 43.
·
1965 – 1975 = ARB no. 43 memperbolehkan beberapa
perusahaan pengecualian khusus dalam metode current
– noncurrent.
·
1975 – 1981 = Untuk mengakhiri perbedaan metode
pada standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS no. 8 pada tahun 1975.
·
1981 – sekarang = FASB akhirnya mengeluarkan Statement Of Financial Accounting Standar
no. 52.
2.3.
Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi
mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh
karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau
menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat
pinjam meminjam dengan mata uang asing
a. Perspektif Transaksi
Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai
tukar dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan
alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
b. Persepektif Transaksi
Ganda
Pada perspektif transaksi ganda,
penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam ilustrasi sebelumnya,
penjualan ekspor dan piutang berhubungan akan dicatat dalam nilai tukar pada
saat itu.
2.4.
Metode Translasi Mata Uang Asing
a. Metode Nilai
Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar
tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan mata
uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan
pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b.
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan
kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
c. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada
saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu
tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun)
ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya
dengan kurs saat ini.
Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba
rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada
aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar
tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan
amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang
dimiliki didapatkan.
d. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter
(contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang
dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non-moneter (asset tetap, investasi
jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan
laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk
konsep current-noncurrent.
e. Metode Kurs
Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi
mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut
hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item non-moneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan
awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan
dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.
2.5.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1.
Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan
dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan
jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi
perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit.
2.
Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan
keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur
manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang
dikritik dengan dasar teori dan praktik.
3.
Penangguhan sebagian
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk
keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui
kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika
terealisasi.
4.
Tidak ada penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak
perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai
keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa translasi mata uang asing mempunyai keuntungan dan kerugian
salah satu diantaranya, yaitu penangguhan. Dan telah diketahui ada 5 metode
dalam translasi mata uang asing yaitu; Metode Nilai Tukar Tunggal, Metode Nilai
Tukar Ganda, Metode Current-Noncurrent,
Metode Moneter-Nonmoneter, Metode Kurs Sementara.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick
D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba
Empat.
https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar