BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
Koperasi PEMK
Kelurahan Lebak Bulus adalah Koperasi Jasa Keuangan berdiri sejak tahun 2007 dengan
pola pengelolaan yang baru berdasarkan PERGUB No. 100 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Dana Bergulir
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan Tanggal 29 Oktober 2008, koperasi ini
didirikan atas inisiatif berbagai pihak khususnya Dinas UMKMP Provinsi DKI
Jakarta dan tokoh masyarakat dengan difasilitasi oleh Lurah dan Dewan Kelurahan
serta pemerintah setempat dengan tujuan sebagai sarana bagi pelayanan keuangan
anggota atau masyarakat kelurahan khususnya dan UMKM pada umumnya di wilayah
Kelurahan Koperasi Lebak Bulus. Dengan dukungan pemerintah DKI Jakarta melalui
Dinas Koperasi dan Lembaga Pengelola Dana bergulir semakin memantapkan
pendirian koperasi ini.
1.2.
Visi dan Misi
Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
Visi:
Terwujudnya masyarakat
kelurahan yang sejahtera, mandiri, adil dan berdaya.
Misi:
1.
Memaksimalkan
pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa membedakan status sosial serta jenis
kelamin.
2.
Menjadi lembaga
keuangan mikro sebagai lembaga yang memberikan berbagai jasa keuangan secara
bisnis bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah atau miskin serta usaha mikro.
3.
Meningkatkan
kemampuan koperasi dalam menjangkau modal dari berbagai sumber dan membangun
kerjasama dengan lembaga keuangan maupun non keuangan baik nasional maupun
internasional secara berkelanjutan.
5.
Memberikan
bimbingan kepada anggota dan pengusaha mikro melalui penumbuhan dan
pendampingan kelompok.
1.3.
Tujuan Koperasi
PEMK Kelurahan Lebak Bulus
1.3.1.
Meningkatkan
jumlah kelompok peminjam dan penabung menjadi 500 orang dengan sosialisasi diantara
kelompok usaha dan masyarakat calon pemanfaat.
1.3.2.
Mempertahankan
nasabah lama dan menambah jumlah nasabah baru dengan selalu menjadikan nasabah
sebagai mitra usaha.
1.3.3.
Meningkatkan
sumber-sumber dana Koperasi PEMK Kelurahan Lebak. Bulus dengan bekerjasama dengan
Bank Syariah, BUMN maupun investor lainnya
1.3.4.
Menjaga
keberlangsungan Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus dengan bekerja secara
professional, adil, jujur dan amanah.
1.4.
|
Jenis Koperasi :
Koperasi Jasa Keuangan
Bentuk Badan
Hukum : Koperasi
Metode
Operasional : Koperasi Bagi Hasil
Nama Koperasi :
Koperasi Jasa Keuangan PEMK Kelurahan Lebak Bulus
Alamat : Jl.Manunggal Jaya, Lebak Bulus.
Kecamatan : Cilandak
DT II : Jakarta Selatan
Telepon : (021)-91274870 / (021)-91733774
Aktivitas Bisnis :
Simpan dan Pinjaman perorangan dan kelompok dengan sistem bagi hasil.
Ketua Pengurus :
Drs. T. Tampubolon
Manager Koperasi :
Ahmadun Mubarok, S.E
Pembukuan : Jamaludin, S.Pd
Kasir : Chesi Pratama Dewi, A.Md
Unit Usaha : Unit Pelayanan Jasa Keuangan
Jumlah Pendiri
Koperasi : 22 orang
Jumlah Staff :
4 orang; 1 Manager, 1 Akuntan, 1 Kasir, dan 1 Pendamping UMI.
1.5.
Aspek Legal
Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
1.6.
Profil Program
Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
BAB II
PELAYANAN
KEUANGAN
2.1.
Analisa
Pelayanan Keuangan yang dilaksanakan
2.1.1.
Faktor-faktor
penting dalam pelayanan keuangan di Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus dapat
digambarkan melalui kekuatan-kekuatan dan kesempatan-kesempatan berikut ini;
a.
Lokasi kantor
berada di tempat yang strategis, yaitu di dekat kantor kelurahan.
b.
Pengurus dan
manajemen memiliki komitmen yang kuat untuk membangun dan menjaga kelangsungan
kelembagaan.
c.
Hubungan yang
baik antara pengawas, pengurus dan pengelola atau manajemen.
d.
Memiliki nasabah
yang loyal dan ikut serta dalam mendorong kemajuan Koperasi PEMK Kelurahan
Lebak Bulus (data calon nasabah/pengajuan usulan)
e.
Mendapatkan
kepercayaan dari anggota, masyarakat dan lembaga lainnya.
f.
Koperasi PEMK
merupakan lembaga otonom dan dapat melaksanakan semua program keuangan mikro.
g.
Pengurus dan
pengelola dapat menerjemahkan visi dan misi lembaga dengan baik dan dapat
memahami sejarah keberadaan lembaga.
h.
Mampu
melaksanakan pelayanan kredit mikro.
i.
Mampu
melaksanakan ekspansi pembiayaan dan pengembangan usaha dari waktu ke waktu
diantaranya penghimpunan dana pihak ketiga.
2.1.2.
Faktor yang
merupakan titik lemah lembaga ini dalam upaya peningkatan kapasitasnya adalah;
a.
SDM Koperasi
PEMK Kelurahan Lebak Bulus masih perlu ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitasnya.
b.
Sarana dan
prasarana operasional lembaga masih perlu dilengkapi seperti fasilitas
kendaraan operasional, komputer yang belum memadai, berkas surat dan
sejenisnya, serta perlengkapan kearsipan/filling dan brankas.
c.
Jumlah modal
lembaga yang perlu terus ditingkatkan.
d.
Pemahaman
masyarakat terhadap PPMK sebagai dana hibah sehingga PEMK dijadikan persamaan
dari PPMK oleh sebagian masyarakat sehingga nasabah ada yang menunggak dalam
cicilan setiap bulannya.
2.2.
Jenis Pelayanan
Keuangan dan Jasa
2.2.1.
Pelayanan
Penyaluran Dana
Pelayanan Pinjaman Kelompok
|
Pelayanan Pinjaman Individu
|
Penyaluran
dana dengan metode bagi hasil.
|
Kredit
dengan metode bagi hasil sistem bagi hasil.
|
Tanpa
agunan/jaminan.
|
Tanpa
agunan/jaminan.
|
Nominal
pembiayaan antara Rp 5.000.000 s.d Rp 15.000.000
|
Nominal
penyaluran Rp 1.000.000 s.d Rp 5.000.000
|
Jumlah
peminjam yang terlayani 150-500 orang.
|
Jumlah
nasabah yang terlayani berkisar antara 100-150 orang.
|
Terdiri
atas 30-100 kelompok.
|
Sasaran
kredit laki-laki dan perempuan pelaku usaha kecil dan mikro.
|
Anggota
merupakan pelaku usaha mikro, kecil.
|
Maksimal
jangka waktu kredit 10-12 bulan.
|
Jangka
waktu peminjaman antara 24 bulan.
|
Angsuran
setiap bulan.
|
Bagi
hasil equivalen sama dengan 24% per tahun.
|
Bagi
hasil pinjaman antara 6-12% per bulan.
|
2.2.2.
Pelayanan
Penghimpunan Dana
Produk tabungan
masih belum menjadi produk utama. Saat ini belum terdapat nasabah tabungan.
Kondisi ini disebabkan karena terbatasnya tenaga lapangan yang ada dan belum
tersedianya standar operasional prosedur produk tersebut. Namun demikian, pada
awal tahun 2010 produk tabungan akan menjadi salah satu produk dengan perhatian
yang sama dengan produk pembiayaan.
2.2.3.
Asuransi Mikro
Saat ini program
asuransi kredit mikro belum dilaksanakan. Namun, Koperasi PEMK Kelurahan Lebak
Bulus secara berkala akan menyelenggarakan program tersebut sejak tahun
semester pertama tahun 2009 hingga selamanya mengikutsertakan nasabahnya dalam
program asuransi kredit bekerjasama dengan lembaga asuransi pembiayaan seperti
TAFAKUL Indonesia.
Berikut
ini adalah tabel produk dan jasa Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus:
Produk dan Jasa Saat Ini
|
||||||
Jenis Produk / Jasa
|
Tujuan
|
Ciri-ciri Produk / Jasa (Fitur)
|
Penetapan Harga (Pricing)
|
Cara / Mekanisme Pemanfaatan
|
Uji Coba (Pilot Project)
|
Wilayah Operasional
|
Pembiayaan Kelompok
|
Pelayanan modal
usaha untuk segmen usaha mikro.
|
Jumlah modal 5-15
juta rupiah, Harus berkelompok, Jangka waktu pinjaman 24 bulan, Sistem
pembayaran bulanan.
|
Bagi hasil 25% per tahun, Biaya
Administrasi Rp 20.000
|
Anggota membentuk
kelompok, Mengikuti LWK, Pengajuan, Pertemuan Mingguan, Pencairan Dana,
Angsuran.
|
Segmen Perdagangan.
|
RW 01-08 khusus
pedagang dan usaha baru.
|
Pembiayaan Jasa
|
Pembayaran rekening
dan pajak berjalan serta pembelian barang
|
1.
Jasa
Pembayaran Listrik, PAM, Gas, PBB, STNK.
2.
Kredit
Barang Konsumtif.
|
Penetapan biaya
jasa langsung sebesar 25% dari
tagihan.
|
Anggota membayar
simpanan pokok dan wajib sedangkan sukarela tiap minggunya.
|
KOMPLEK RUSUN
CILANDAK
|
RT 01-08
|
Asuransi Kredit
Mikro
|
Jaminan keamanan
bagi asset usaha mikro dan LKM KJK
|
Membayar premi
pinjaman yang diterima, Dilakukan secara perorangan maupun kolektif, Hanya
bayar sekali selama masa pinjaman.
|
Biaya Administrasi
sebesar Rp 20.000
|
Diajukan oleh
peserta usaha mikro melalu LKM KJK dan anggota mendapatkan kartu asuransi.
|
Pedagang pasar dan
usaha mikro lainnya
|
SELURUH RW
|
Produk dan Jasa Ke Depan
|
||||||
Penghimpunan Dana
(Tabungan dan Deposito)
|
Sebagai sumber dana
lainnya
|
Simpanan Pokok,
Wajib, Modal Penyertaan, Hibah, dan Sukarela.
|
Biaya Administrasi
sebesar Rp 20.000
|
Anggota menghimpun
dananya di LKM.
|
Anggota kelompok
yang sudah terbentuk.
|
SELURUH RW
|
BAB III
RENCANA STRATEGIS
3.1.
Gambaran Anggota
dan Calon Anggota
Jenis-jenis
usaha anggota dan calon anggota dari Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
adalah:
3.1.1.
Jenis Usaha Pedagang
Pasar
a.
Pedagang Buah
b.
Pedagang Sayuran
c.
Pedagang Sembako
d.
Pedagang Daging
e.
Pedagang Pakaian
f.
Pedagang
Aksesoris Rambut dan Mainan.
3.1.2.
Jenis Usaha Home Industry
a.
Produsen Kue
Jajanan Pasar
b.
Industri Mikro
Kerupuk
c.
Industri Sepatu.
3.1.3.
Jenis Usaha
Makanan
a.
Makanan Kaki
Lima
b.
Makanan
Ringan/Jajanan Pasar
c.
Makanan
Tradisional
d.
Catering.
3.1.4.
Jenis Usaha Jasa
a.
Usaha Sablon
b.
Pembuatan
Stempel
c.
Percetakan
d.
Voucher
dan Aksesoris HP
e.
Pencucian Mobil
dan Motor.
3.1.5.
Jenis Usaha
Kerajinan
a.
Kerajinan Tangan
b.
Daur Ulang.
Umumnya rata-rata dana
yang dibutuhkan antara Rp 1.500.000 s.d Rp 5.000.000. Anggota dengan kelompok
usaha home industry memerlukan waktu
lama dalam jangka waktu pinjaman yang diberikan dan modal yang diperlukan
berkisar Rp 2.000.000 s.d Rp 10.000.000. Sedangkan kelompok pedagang pasar,
makanan dan jasa seperti umumnya mereka memiliki aktivitas harian dengan
rata-rata modal yang diperlukan antara Rp 1.500.000 s.d Rp 7.000.000.
Berikut
tabel gambaran anggota dan calon anggota di Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus
sebagai berikut:
No.
|
Jenis Usaha
|
Jumlah
|
Wilayah
|
Perkiraan
Kebutuhan Modal
|
1
|
Pedagang Pasar
|
277
|
RW. 01 - 08
|
Rp 985.000.000
|
2
|
Home
Industry
|
37
|
RW. 01 - 08
|
Rp 125.000.000
|
3
|
Jenis Usaha Makanan
|
265
|
RW. 01 - 08
|
Rp 825.000.000
|
4
|
Jenis Usaha Kerajinan
|
27
|
RW. 01 - 08
|
Rp 135.000.000
|
5
|
Jenis Usaha Jasa
|
276
|
RW. 01 - 08
|
Rp 980.000.000
|
3.2.
Peluang-Peluang
Potensial
Peluang-peluang
yang cukup potensial bagi perkembangan Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus ke
depan adalah:
3.2.1.
Belum
dikembangkannya produk tabungan dan jangkauan wilayah yang cukup luas, jika
produk tabungan cukup mendapatkan perhatian serius maka akan semakin memperkuat
struktur modal dan prospek usaha di masa datang.
3.2.2.
Terdapat pasar
pagi dan pasar malam yang belum dilakukan pendekatan dan kerjasama, sehinggu
jumlah anggota pinjaman kelompok masih terus dapat ditingkatkan sehingga mampu
mempercepat proses bisnis bagi koperasi.
3.2.3.
Koperasi ini
merupakan salah satu lembaga yang cukup mendapatkan kepercayaan dari pengusaha
mikro dalam pengelolaan dana sehingga peluang untuk menjadi besar sangat
terbuka.
3.2.4.
Lokasi
Kelurahaan Lebak Bulus terdapat pusat industri kecil dan Pasar Jiung.
BAB IV
RENCANA
OPERASIONAL
4.1.
Strategi
Operasional Usaha Yang Akan Ditempuh
Strategi operasional bisnis yang akan ditempuh oleh
Koperasi PEMK Kelurahan Lebak Bulus sebagai berikut:
4.1.1.
Memperluas
jaringan pelayanan kepada masyarakat khususnya akses bagi pelaku usaha mikro.
4.1.2.
Menetapkan
sasaran pasar-pasar mikro yang ada disekitar LKM.
4.1.3.
Membentuk
kelompok-kelompok di setiap RW dengan target utama keluarga miskin yang memiliki
usaha.
4.1.4.
Untuk jangka
pendek, menggabungkan antara konsep bisnis dengan konsep sosial.
4.1.5.
Jangka waktu
pinjaman tidak melebihi satu tahun.
4.1.6.
Memanfaatkan
interaksi social antar individu di dalam masyarakat.
4.2.
Rencana
Operasional dan Proyeksi Keuangan
4.2.1.
Bidang SDM
Pada akhir tahun
2009 akan dilakukan penambahan personalia manajemen dan pengembangan struktur
jumlah personalia manajemen diproyeksikan sebanyak 1-2 orang. Untuk struktur
koperasi pada awal pendirian dikelola oleh tiga orang dengan struktur jabatan
rangkap (Manager dan Pendamping UMI), (Pembukuan dan Pemasaran), (Administrasi
dan Kasir). Selanjutnya akan direncanakan untuk penambahan 1 orang bagian
pembukuan dan 1 orang bagian Pendamping UMI.
4.2.2.
Bidang Keuangan
4.2.2.1.
Proyeksi
Keuangan
Berikut ini
adalah beberapa data proyeksi keuangan Koperasi PEMK dari penghimpunan data,
sebagai berikut;
Tabel Proyeksi
Penghimpunan Dana
Sumber Dana
|
Semester 1
|
Semester 2
|
Semester 3
|
Semester 4
|
Dana
Penyertaan UPDB-PEMK
|
Rp 1.525.000
|
Rp 560.000
|
Rp 1.055.000
|
Rp 545.000
|
Tabungan/Simpanan
|
Rp 46.450
|
Rp 42.400
|
Rp 69.550
|
Rp 66.550
|
Deposito / Simpanan Berjangka
|
Rp 0
|
Rp 0
|
Rp 0
|
Rp 0
|
Total
|
Rp 1.571.450
|
Rp 602.400
|
Rp 1.124.550
|
Rp 611.550
|
(dalam satuan
ribuan Rupiah)1
Target
penghimpunan dana terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan kebutuhan
operasional lembaga. Namun demikian, besarnya dana yang diharapkan berasal dari
investasi masih terlalu besar dibandingkan dengan dana-dana yang berasal dari
pihak ketiga (tabungan dan deposito). Manajemen perlu meningkatkan pemasaran
produk dana kepada masyarakat demi pencapaian yang lebih baik.
Tabel Rencana Penyaluran Dana dan Jumlah Anggota
Item
|
Semester 1
|
Semester 2
|
Semester 3
|
Semester 4
|
Total Penyaluran
|
Rp 1.571.450
|
Rp 602.400
|
Rp 1.124.550
|
Rp 611.550
|
Total Anggota
|
385 orang
|
525 orang
|
800 orang
|
935 orang
|
Rata-Rata per Anggota
|
Rp 4.000
|
Rp 1.150
|
Rp 1.405
|
Rp 654
|
Rata-rata jumlah pinjaman yang
diterima nasabah masih dibawah angka Rp 5.000.000. Namun demikian, jumlah dana
yang diperlukan cukup besar. Tetapi, melihat perkembangan target penambahan
anggota berkisar antara 5-10 % menunjukkan bahwa target operasional masih dalam
batas kewajaran yang bisa dicapai.
Tabel Jumlah Anggota Per Wilayah
Wilayah (RW)
|
Populasi [2]
|
Target Anggota
|
01
|
2424 orang
|
97 orang
|
02
|
2839 orang
|
114 orang
|
03
|
3245 orang
|
130 orang
|
04
|
3277 orang
|
131 orang
|
05
|
2079 orang
|
83 orang
|
06
|
2397 orang
|
96 orang
|
07
|
2800 orang
|
112 orang
|
08
|
2968 orang
|
119 orang
|
Total
|
22.029 orang
|
882 orang
|
[2]
berdasarkan data laporan kerja tahunan kelurahan LEBAK BULUS tahun 2008
4.2.2.2.
Proyek Performance Keuangan
Proyeksi
Laba/Rugi
Item
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Semester
3
|
Semester
4
|
Laba
|
Rp5.239.047,92
|
Rp 88.664.556,83
|
Rp 211.885.063,51
|
Rp 359.254.441,95
|
Rugi
|
||||
NPL
(Kredit Macet)
|
Proyeksi
Pengembalian Dana UPDB-PEMK dan Bagi Hasil
Item
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Semester
3
|
Semester
4
|
Pengembalian Pokok
|
Rp 8.750.000.000
|
Rp 389.791.666,67
|
Rp 479.791.666,67
|
Rp 397.500.000
|
Penyetoran Bagi Hasil
|
Rp 21.114.876,77
|
Rp 32.986.089,00
|
Rp 30.954.479,72
|
Rp 32.004.001,14
|
Total
|
Rp 8.771.114.876,77
|
Rp 442.777.755,67
|
Rp 505.746.146,39
|
Rp 32.407.501,14
|
Proyeksi
Peminjam dan Petugas Pembiayaan
Item
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Semester
3
|
Semester
4
|
Peminjaman aktif
|
150
|
195
|
250
|
287
|
Petugas Pembiayaan
|
4
|
4
|
4
|
4
|
Perbandingan antara
jumlah peminjam dan petugas pembiayaan cukup efektif berkisar antara 100 hingga
110 peminjam per petugas pembiayaan.
Portfolio Petugas Pembiayaan
Item
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Semester
3
|
Semester
4
|
Rata-rata portpolio per petugas
pembiayaan
|
Rp 39.286.500
|
Rp 150.600.000
|
Rp 281.137.500
|
Rp 152.887.500
|
Proyeksi
Dana yang Dibutuhkan
Item
|
Semester
1
|
Semester
2
|
Semester
3
|
Semester
4
|
Pendapatan (A)
|
||||
Total Pendapatan (laba)
|
Rp 71.023.882,45
|
Rp 153.899.165,18
|
Rp 196.794.199,61
|
Rp 241.097.860,97
|
Modal Koperasi
|
Rp 54.100.000,00
|
Rp 42.400.000,00
|
Rp 69.550.000,00
|
Rp 66.500.000,00
|
Total Tabungan & Deposito
|
Rp -
|
Rp -
|
Rp -
|
Rp -
|
Total Pendapatan (A)
|
Rp 125.123.882,45
|
Rp 196.299.165,18
|
Rp 266.344.199,61
|
Rp 307.597.860,97
|
Pengeluaran (B)
|
||||
Total Biaya Operasional
|
Rp 66.386.458,33
|
Rp 71.534.981,48
|
Rp 74.051.865,71
|
Rp 76.130.695,09
|
Total Biaya Pembelian Sarana
Inventaris
|
Rp 31.320.000,00
|
Rp -
|
Rp -
|
Rp -
|
Total Penyaluran
|
Rp 1.525.000.000,00
|
Rp 560.000.000,00
|
Rp 1.025.000.000,00
|
Rp 545.000.000,00
|
Total Pengeluaran (B)
|
Rp 1.622.706.458,33
|
Rp 631.534.981,48
|
Rp 1.099.051.865,71
|
Rp 621.130.695,09
|
Selisih (B-A)
|
||||
Dana yang dibutuhkan (selisih B-A)
|
Rp (1.497.582.575,88)
|
Rp (435.235.816,30)
|
Rp (832.707.666,10)
|
Rp (313.532.834,12)
|
4.2.3. Bidang
Sarana dan Prasarana Kerja
Sarana
fisik untuk kantor yang ada sekarang terlalu sempit dan kedepannya diperlukan
penyewaan kantor baru yang lebih luas. Kedepan diperlukan sarana fisik yang
lengkap untuk sebuah lembaga keuangan. Ada pun yang sangat dibutuhkan adalah :
1. Penyewaan
kantor baru yang lebih luas
2. Meja
counter teller
3. Brangkas
4. Computer
5. Sepeda
motor
4.2.4. Bidang
budaya dan sistem kerja
a. Kebijakan
dalam sistem recruitment pegawai LKM.
b. Pendidikan
dan pelatihan yang terencana dan berkelanjutan.
c. Penerapan
bonus dan tunjangan yang jelas dan terukur.
d. Penyediaan
buku pedoman kerja sehingga diharapkan dapat dicapai standar pelayanan yang
sesuai dengan misi LKM.
e. Formasi
staffing yang sesuai dengan ratio beban kerja dan strategi bisnis.
f. Sistem
pengawasan internal dan sistem pelayanan operasional maupun secara fungsional.
4.2.5. Bidang
teknologi dan alat kerja
a. Bagian
pembukuan untuk mencatat transaksi masih dengan sistem manual, kedepan akan
menggunakan software sistem dengan pengembangan dan pelatihan untuk pembukuan
bagian pembukuan.
b. Bagian
tabungan masih dilakukan dengan pencatatan manual dalam buku tabungan,
diharapkan kedepan dapat menggunakan software passbook printer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar