Cuteki christmas cards

Senin, 26 Juni 2017

1st week

Oke, sesuai judul postingan, gue akan menceritakan first week magang gue.

#day 1: May 8, 2017.
Pada hari ini gue disuruh sampe di BI jam 7.30. Sekitar jam 5an shubuh gue berangkat (kok pagi banget?) iyaaah dikarenakan rumah gue di Tambun, yang sangat amat jauh dan gak pernah keliatan di gmaps, dan medan yang gue lalui sangat amat lancaaaaaar~~ jadilah gue berangkat sepagi itu. Gue bareng bokap berangkatnya. Soalnya bokap gue lagi kebagian projectnya di benhil, yang kebeneran searah.
Pada pagi ini, gue lewatnya kp.melayu-tebet-ambas dan gue diturunin di halte busway benhil (bokap gue dengan jujurnya kalo dia gatau rute yang dilalui buat ke BI, taunya mobil) okelah gue mulai sisi dewasa dan memberanikan naik angkutan umum sendiri selain angkot yang lenteng-kelapa dua dan commuter line bekasi-depok:') intinya gue terengap-engap pagi inii, dikarenakan udah kena macet dari rute yang gue lalui sama bokap, dan busway gak dateng-dateng ditambah gue salah naik busway yang bukan tujuan ke halte busway BI, malah ke manggarai. oke gue mikir hari pertama gue diawali dengan keterlambatan. sedih.

oke itu cerita selama diperjalanannya, long short story setelah capek-capek menghadapi itu semua, gue nyampe lah ke lt. 9 gedung tipikal, nunggu pak sumarno. Dan ternyata, gue harus nunggu lagi anak-anak trisakti yang belom dateng. Selagi gue nunggu, gue sama anak yang ternyata sekampus, sejurusan, dan seangkatan sama gue. Namanya Nadia Dahliani, gue bakal posting fotonya mungkin dipostingan berikutnya kali ya bersama anak-anak trisakti sepermagangan gue, hehe.

Selama nunggu, gue dikasih berkas-berkas berikut sama Bu Eni:

Tata Tertib Selama Magang

Template Laporan Selesai Magang

Surat Keterangan dari Kampus (Copy)
oiyaaaa, masalah surat keterangan kampus gue lupa yah cantumin di postingan sebelumnya, hampura yaaa sadayana, hahaha. Yang gue kirim ke BI pastinya asli yah bukan copy:)

List of attendance

Laporan Penilaian selama Magang

Setelah sekian lama gue nunggu dan akhirnya anak-anak trisakti dateng, gue dan yang lainnya pun langsung dibawa ke gedung D. Oke ini jauh banget yah. Gue masuk dari pintu kebon sirih, ternyata gedung yang bakal tempat gue magang deket dari pintu budi kemuliaan:')
Seperti yang udah tertera, gue ditempatin di Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran (DKSP). Untuk DKSP ini sendiri ada di lt.5 dan lt.8. Dikarenakan anak magang periode gue di DKSP ber-10, makanya dipecah. 6 orang di lt.8, 4 orang di lt.5.
Gue dimana? Gue di lt.8 bareng sama nadia dan 4 orang anak trisakti lainnya.

Hari pertama gue pikir penyuluhan doang, gimana caranya magang, job desc gue apa aja, ternyata bener-bener langsung magang gue hari itu juga :") Oiya, gue kebagian bantuin mbak Tjahya sebagai agendaris di Divisi Pengawasan Sistem Pembayaran 1 (PSP 1) tim KUPVA.

Buat Divisi Pengawasan Sistem Pembayaran 1 ini, terbagi menjadi 2 tim, yaitu ada tim Kewajiban Penggunaan Uang Rupiah (KUR) dan Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA). Yang ada Divisi PSP 1, kebeneran gue sama rey (anak trisakti), cuman rey kebagian di tim rupiah, gue di kupva.

Di lantai 8, DKSP ada 3 Divisi, yaitu PSP 1, PSP 2, sama PPK.
Untuk yang ditempatin di Divisi PSP 2, ada Nadia sama Indra (anak trisakti).
Untuk yang ditempatin di Divisi Perizinan dan Perlindungan Konsumen (PPK), ada Fani sama El (mereka dari trisakti).

Di hari pertama gue juga disuruh buat bawa bekel di hari-hari magang, pertama karena makanan gak sesuai kantong kita, kedua jauh, ribet dan makan waktu.
Jadilah pas hari pertama rada engap-engapan buat nyari makan, dikarenakan buat keluar turun lift harus pake akses dan kita gak dikasih akses, jadi "ngintilin" karyawan sana. Turun lift, keluar gedung pake akses juga. Keluar gedung, jalan di koridor dan mau keluar ke masjid BI (soalnya rute buat nyari makan daerah budi kemuliaan lewat situ) pake akses juga, begitu juga pas masuk setelah jam istirahat. Dan kita harus nyebrang jalan buat beli makan, rame, jadilah gimana-gimanaaa:')

Singkatnya, waktu udah menunjukan jam 4 sore (waktu pulang) yaudah pulang deeeh gak ngerjain job desc kita masing-masing.

#day 2: May 9, 2017

Okee gue rada lupa untuk nulis ini dikarenakan postingan lagi itu gue jadiin draft per 26/06 dan gue lanjut ngetik lagi itu 28/09. Ok, 3 months go with my business, so sorry before:(
Gue rangkum aja lah selama gue magang kayak gmn aja experience and moments yg gue dapet.

Alhamdulillah gue banyaaaaakkkkkk bnaget dapet ilmu! Ilmu excel, ilmu team work, do(s) and dont(s) di dunia kerja, organisasi dan manajemen departemen kayak gmn, cara ngarsip dokumen biar rapih dan terorganisir kayak gmn, dan bagaimana gue pipinya tambah tembem, hahahahahaha.

Sumpah tersolid banget lah, gue seneng bgt dan ada perasaan ingin balik lagi kesitu dengan status karyawan. Selama magang pun gue dapet nyicipin makanan yg menurut gue gue rada sayang untuk mengeluarkan uang segitu, wkwk. Dari sushi tei, bebek h.slamet, tenburi, breadtalk, dsb nya. Gue kenyang dengan snack-snack rapat yang dibagiin org sana selesai rapat, pokoknya alhamdulillab bgt bisa magang disana. Menurut gue itu nilai plus plus plus plus ++++++++++ banget buat cv lu😂.
Foto-fotonya akan gue uploaded soon yaahhh! Karena gue ngetik ini pas lagi macet-macetan dijalan, hahahaha.

BI Interns Life (Hany diary)

eaaaaaa~ akhirnya ngepost juga selain tugas-tugas! hahahahaa. postingan kali ini gue mau ngeshare (Alhamdulillah) kesempatan magang di Bank Indonesia (BI) pusat yang berada di Jl. MH Thamrin No. 2. hehehehee.

Oiya sebelumnya gue mau mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yang merayakan dan bagi yang membaca blog gue ini, hehehehe.

oke, intro dulu ya...
jadi, gue itu melihat-mencari-kepo-stalk berbagai macam institusi ternama yang buka lowongan magang buat mahasiswa dan gak lama-lama, dikarenakan kalo magang gada dalam kredit sks gue:") dari yang gue cari-cari, rata-rata itu 2 bulan lebih, sedangkan gue dalam semester akhir. okelah gue menemukan BI yang magangnya 15-22 hari kerja. akhirnya gue cobalah untuk mengapply:))

gue lagi itu masukkin: CV + applicant letter (jadi gue ngebuat cover surat lamaran, surat lamaran berserta cvnya itu dalam satu file pdf yang jumlahnya 4 halaman), fotokopi sertifikat; kursus di kampus, di luar kampus, seminar yang temanya rada berbobot sama workshop, foto 4x6, fotkop ktp, fotkop ktm, sama surat keterangan magang dari kampus.

(for the more info, open this link http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/bi-dan-publik/karir/Pages/magang_pkl.aspx)

lagi itu gue ngirim sekitar bulan januari apa februari akhir tahun 2017, gue jg rada lupa sih, tapi seinget gue, gue minta surat keterangan dari kampus itu sekitar bulan Oktober tahun sebelumnya (well, gue lama juga yah, hahahaa).

Selama masa penantian, gue sempet keterima jadi guru buat bimbel persiapan UN gitu di daerah Mampang, Jakarta Selatan. Sumpah gue teter jadi guru bimbel, cuman bertahan 2 bulan. Hingga gak lama gue keluar tbtb gue dapet panggilan dan telpon dari pihak SDM BI (lagi itu yang nelpon gue pak Sumarno). At least tadinya gue gak percaya, gue cuman iya-iya, dikarenakan lagi itu gue lagi sibuk ngurus aplikasi buat seminar gitu di kampus, jadi gue kontak-kontakan sama temen gue yang ngerti masalah seminar. Gue shock, disuruh cek email dan beneran ada email domainnya bi.go.id, oke gue langsung percaya dan telpon balik pak Sumarno. Gue ditanyain kapan siap magang, dia ngomong "Kalo Senin besok udah bisa belum mbak?" waduuu gue shock setengah matii, gue belom bilang apa-apa emak bapakeeee:') tapi gue jawab dengan keyakinan dan bismillah, "IYA!"

Setelah itu, gue bingung, gue keringet dingin. gue nelpon emak bapak gue pada gak ngangkat-ngangkat. Mungkin dikarenakan kosan gue susah sinyal dan Depok diguyur hujan saat itu. Hahaha.

buat pas hari pertama hingga hari terakhir magang, gue bakal buat posting-an terpisah yaaa;)


berikut dokumen yang gue kirim ke pihak BI lagi pas nge-apply :)
Sertifikat LIA TOEFL Preparation selama TP3 di LIA Depok :)

Yaps! As the name, certificate of attendance:)

Sertifikat yang didapat dari Sertifikasi Zahir lagi itu pas semester 6. Diadakan oleh LABAMEN UG. Thx xoxo

Kalo ini didapat dari syarat lulus sidang sarjana nanti, ngambilnya MYOB diantara banyak software accounting lainnya yah:'D



Nah kalo ini IPK gue pas semester 7. Hehe, no offense dan gada maksud sombong yah. Everything gets with hard struggle gais!:""")



Minggu, 04 Juni 2017

Standar Audit dan Akuntansi Internasional

Securities and Exchanges Commission (SEC)
            SEC adalah lembaga pemerintah federal yang mengelola antara lain Securities Act 1993, Securities Exchanges Act 1934, dan Sarbanes-Oxley Act 2002. Securities Act 1993 mengatur pengungkapan informasi material dalam laporan registrasi untuk penawaran perdana sekuritas ke publik. Formulir S, digunakan untuk menerbitkan sekuritas, terdiri atas laporan keuangan auditan dari pendaftar. Securities Exchanges Act 1934 mengatur laporan berjalan perusahaan yang sekuritasnya terdaftar dan diperdagangkan di bursa efek atau yang memiliki aset lebih dari $1 juta dan sekuritas ekuitas yang dimiliki oleh 500 orang atau lebih. Dokumen yang paling umum dihadapi oleh auditor berdasarkan Securities Act 1993 adalah 10K, 10Q, dan 8K. 10K dan 10Q adalah laporan tahunan dan triwulanan meliputi laporan keuangan diajukan pada SEC oleh perusahaan publik. 8K diajukan setiap kali suatu peristiwa terjadi dan mungkin menarik bagi investor (seperti penjualan divisi atau perubahan auditor).
            Karena SEC memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk mengawasi pembentukan standar akuntansi dan auditing, FASB, ASB, dan PCAOB bekerja sama dengan SEC ketika merumuskan standar tersebut.

Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
            PCAOB menggambarkan dirinya sebagai “perusahaan nirlaba yang didirikan oleh Kongres untuk mengawasi audit perusahaan publik untuk melindungi investor dan kepentingan umum dengan mendorong laporan audit yang informatif, akurat, dan mandiri.” Dewan adalah perusahaan nirlaba, dalam kenyataan ia merupakan badan pengawas semi pemerintah yang diawasi oleh SEC. Sarbanes-Oxley Act 2002 pada dasarnya mentransfer wewenang penetapan standar, examination, penyidikan, dan penegakan untuk audit perusahaan publik dari profesi (seperti diwakili oleh AICPA) ke PCAOB. Semua perusahaan akuntan publik yang menyediakan audit untuk perusahaan publik diharuskan untuk mendaftar dengan membayar sejumlah biaya dan mengikuti aturan dan standar dari PCAOB . hingga Februari 2011, dewan telah menyetujui pendaftaran hampir 2.400 kantor akuntan publik.
            PCAOB melakukan program examination secara rutin untuk menilai derajat kepatuhan perusahaan akuntan publik terdaftar dengan aturan SOX, PCAOB, dan SEC, dan standar profesional. PCAOB juga memiliki wewenang disipliner dan investigasi luas terhadap perusahaan audit terdaftar. PCAOB tidak memiliki kewewenangan untuk menetapkan standar yang berkaitan dengan audit dari entitas yang bukan perusahaan publik.
            PCAOB dapat menjatuhkan sanksi untuk mencegah kemungkinan terulangnya pelanggaran aturan dan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan audit di masa yang akan datang. Sanksi dapat berupa pencabutan pendaftaran perusahaan atau membatasi individual tertentu untuk berpartisipasi dalam audit perusahaan publik hingga denda uang dan persyaratan untuk tindakan perbaikan.

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
            AICPA adalah sebuah asosiasi profesional swasta uang terdiri lebih dari 370.000 CPA di 128 negara. Ia melakukan sejumlah fungsi yang secara langsung menunjang kegiatan anggota CPA. Yang paling penting dari fungsi ini adalah pengumuman aturan dan standar yang memandu audit dan layanan terkait yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan nonpublik, entitas pemerintah seperti negara bagian, kabupaten, kota dan distrik sekolah, dan entitas lain seperti perguruan tinggi dan badan amal.
            Selain peran untuk penetapan standar tersebut, AICPA mendukung penelitian akuntansi dan audit yang menghasilkan sejumlah publikasi penting, dan memberikan berbagai program pendidikan berkelanjutan. Sebagai contoh, AICPA menerbitkan Journal of Accountancy, The Tax Advisor, berbagai Monograf Riset Audit, Penerbitan Praktik Audit, dan Panduan Audit dan Akuntansi Industri. AICPA bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan menilai ujian CPA yang seragam dan memainkan peran penting dalam mengelola sertifikasi CPA dalam hubungannya dengan masing-masing Dewan Akuntansi Negara Bagian.

Financial Accounting Standards Board (FASB)
            FASB adalah badan yang didanai swasta yang memiliki misi untuk menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Kodifikasi Standar Akuntansi FASB (Kodifikasi atau ASC) diakui sebagai sumber GAAP Amerika Serikat oleh SEC, PCAOB, dan AICPA.
            Sebuah kelompok yang penting dalam FASB adalah Emerging Issues Task Force (EITF). EITF didirikan oleh FASB untuk memenuhi kebutuhan akuntan untuk panduan waktu mengenai praktik akuntansi dan metode dan untuk membatasi jumlah isu-isu yang memerlukan pernyataan resmi dari FASB. Lihat situs FASB (www.fasb.org) untuk informasi lebih lanjut tentang kegiatan FASB.

International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB)
            IAASB disponsori dan didanai oleh International Federation of Accountants (IFAC), yang menggambarkan dirinya sebagai “organisasi global untuk profesi akuntansi”. IFAC didirikan pada 1977 dan berbasis di kota New York. Selain IAASB, organisasi IFAC yang independen mewadahi dewan-dewan penyusun standar yang mengembangkan standar internasional tentang etika, pendidikan, dan standar akuntansi sektor publik. IAASB yang organisasi pendahulunya didirikan pada 1978, direorganisasikan dan berganti nama menjadi bentuk yang sekarang pada 2002, kira-kira pada saat Sarbanes-Oxley Act disahkan di Amerika Serikat. IAASB mengeluarkan International Standards on Auditing (ISA) dan terutama merupakan pembuat standar audit internasional yang diakui di luar Amerika Serikat. Standar audit internasional dan Amerika Serikat sedang dalam proses konvergensi sampai batas tertentu.

International Accounting Standards Board (IASB)
            IASB adalah mitra internasional untuk FASB. Standar IASB adalah standar akuntansi yang dominan di luar Amerika Serikat. IASB bertanggung jawab untuk pengembangan dan publikasi dari International Financial Reporting Standards (IFRS), dan untuk menyetuji interprestasi IFRS. IASB ini disponsori dan didanai oleh Yayasan IFRS independen yang merupakan organisasi sektor swasta nirlaba.

Sepuluh Standar Audit Berlaku Umum
            ASB awalnya mengeluarkan apa yang dikenal dengan 10 standar auditing yang berlaku umum (Generally Accepted Auditing Standards – GAAS) pada 1947 dan secara berkala memodifikasi standar-standar tersebut untuk mencerminkan perubahan-perubahan dalam ruang lingkup auditor. PCAOB mengadopsi standar ini dan merujuknya, bersama-sama dengan standar sendiri, sebagai “Standar PCAOB”. Standar audit berlaku umum terdiri atas tiga kategori standar, yaitu standar umum, standar lapangan kerja, dan standar pelaporan. Tabel berikut berisi 10 standar auditing berlaku umum karena mereka saat ini muncul dalam standar PCAOB.
Standar Audit Berlaku Umum (PCAOB)
Standar Audit Umum
1.     Audit akan dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang yang memiliki pelatihan teknis yang memadai dan keahlian sebagai auditor.
2.     Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.
3.     Kecermatan profesional dilakukan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan.
Standar Pekerjaan Lapangan
1.     Pekerjaan ini direncanakan secara memadai dan jika ada asisten harus diawasi dengan semestinya.
2.     Pemahaman pengendalian internal yang cukup harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3.     Bukti audit yang cukup dan tepat harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk opini atas laporan keuangan yang di audit.
Standar Pelaporan
1.     Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2.     Laporan harus mengidentifikasi situasi di mana prinsip-prinsip tersebut tidak diterapkan secara konsisten pada periode berjalan dalam hubungannya dengan periode sebelumnya.
3.     Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dianggap cukup memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan.
4.     Laporan tersebut harus memuat pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan, atau asersi yang berdampak pada tidak dapat menyatakan pendapat. Ketika pendapat keseluruhan tidak dapat dinyatakan, alasannya harus dinyatakan. Dalam semua kasus di mana nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor,

Prinsip-Prinsip yang Mendasari Audit Dilakukan Sesuai Standar Audit Berlaku Umum
A.   Tujuan Audit dan Premise atas nama suatu Audit Dilakukan
1.     Tujuan audit adalah untuk memberikan nama pengguna laporan keuangan opini oleh auditor mengenai apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang berlaku. Pendapat auditor meningkatkan derajat kepercayaan calon pengguna dalam menggunakan laporan keuangan.
2.     Suatu audit sesuai dengan standar audit berlaku umum dilakukan atas alasan manajemen bertanggung jawab atas tata kelola yang menjadi tanggung jawabnya.
a.     Untuk penyusuan dan penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; termasuk di dalamnya desain, implementasi, dan pemeliharaan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan yang bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan atau kesalahan, dan;
b.    Untuk menyediakan auditor dengan;
i.              Semua informasi, seperti catatan, dokumentasi, dan hal-hal lain yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan;
ii.             Informasi tambahan yang dapat diminta auditor dari manajemen dan, bila perlu, mereka yang berhubungan dengan pemerintahan, dan;
iii.           Akses tidak terbatas untuk orang-orang dalam entitas dari siapa auditor menentukan perlu untuk memperoleh bukti audit.

B.    Tanggung Jawab
Auditor bertanggung jawab untuk memiliki kompetensi dan kemampuan yang sesuai untuk melaksanakan audit; mematuhi ketentuan etika yang relevan, serta mempertahankan skeptisisme profesional dan menggunakan pertimbangan profesional atas seluruh perencanaan dan pelaksanaan audit.

C.    Kinerja
1.     Untuk menyatakan pendapat, auditor memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari salah saji material, baik karena kecurangan atau kesalahan.
2.     Untuk memperoleh keyakinan memadai, dengan tingkat keyakinan tinggi, namun tidak mutlak, auditor;
a.     Merencanakan pekerjaan dan melakukan supervisi pada setiap asisten secara tepat,
b.    Menentukan dan menerapkan tingkat materialitas yang sesuai selama audit,
c.     Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material, apa karena kecurangan atau kesalahan, berdasarkan pemahaman mengenai entitas dan ruang lingkupnya, juga meliputi pengendalian internal entitas, dan
d.    Memperoleh cukup bukti audit yang tepat tentang apakah ada salah saji material dengan merancang dan menerapkan tanggapan sesuai dengan risiko yang dinilai.
3.     Auditor tidak dapat memperoleh keyakinan absolut bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material karena keterbatasan melekat yang timbul dari,
a.     Sifat pelaporan keuangan,
b.    Sifat prosedur audit, dan
c.     Perlunya audit dilaksanakan dalam jangka waktu yang wajar dan sehingga mencapai keseimbangan antara manfaat dan biaya.

D.   Pelaporan

Berdasarkan evaluasi bukti audit yang diperoleh, auditor mengungkapkan dalam bentuk laporan tertulis berupa sebuah opini yang sesuai dengan temuan auditor, atau menyatakan bahwa pendapat tidak bisa diungkapkan. Pernyataan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disajikan wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Jumat, 14 April 2017

Translasi Mata Uang Asing

Nama              : Febriani Rizky Mulyadi
NPM                : 23213368
Kelas               : 4EB02
Matakuliah      : Akuntansi Internasional

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.           Latar Belakang
Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yauitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresimoneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padanan dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global. Untuk memenuhi hal tersebut, laporan keuangan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut translasi mata uang asing.

1.2.           Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam permasalahan dalam penulisan ini dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan translasi mata uang asing?
2.      Bagaimana metodologi dalam translasi mata uang asing?
3.      Bagaimana perkembangan akuntansi translasi mata uang asing?

1.3.           Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulisan ini bertujuan untuk : Untuk memahami dan mengetahui tentang translasi mata uang asing.

1.4.           Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk memberikan informasi terkait translasi mata uang asing.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.           Pengertian Translasi
Translasi adalah proses pernyataan informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi yang dapat digunakan membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain menjadi hal yang sulit.

2.2.           Sejarah Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Pengembangan akuntansi translasi mata uang asing
·      Pra – 1965             = Sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing banyak perusahaan AS dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin no. 43.
·      1965 – 1975          = ARB no. 43 memperbolehkan beberapa perusahaan pengecualian khusus dalam metode currentnoncurrent.
·      1975 – 1981          = Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS no. 8 pada tahun 1975.
·      1981 – sekarang    = FASB akhirnya mengeluarkan Statement Of Financial Accounting Standar no. 52.

2.3.           Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Oleh karena itu, transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing
a.      Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar dimasukan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
b.      Persepektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang karena mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Dalam ilustrasi sebelumnya, penjualan ekspor dan piutang berhubungan akan dicatat dalam nilai tukar pada saat itu.

2.4.           Metode Translasi Mata Uang Asing
a.      Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

b.        Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.

c.       Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.

d.      Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item non-moneter (asset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-noncurrent.

e.      Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item non-moneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.

2.5.           Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
1.        Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar adalah tugas yang paling sulit.
2.        Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik.
3.        Penangguhan sebagian
Pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi.
4.        Tidak ada penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi.


BAB III
KESIMPULAN
            Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa translasi mata uang asing mempunyai keuntungan dan kerugian salah satu diantaranya, yaitu penangguhan. Dan telah diketahui ada 5 metode dalam translasi mata uang asing yaitu; Metode Nilai Tukar Tunggal, Metode Nilai Tukar Ganda, Metode Current-Noncurrent, Metode Moneter-Nonmoneter, Metode Kurs Sementara.


DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.