BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Akuntansi
Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar
akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.
Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan
bisnis.
Standar
dan praktik akuntansi di setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang
kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat
diduga akan terjadinya perbedaan antar-negara. Salah satu faktor yang terjadi
ialah perbedaan standar akuntansi yang digunakan.
Standar
akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering sekali termasuk hukum dan
anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Jadi standar
akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Susunan standar akuntansi
biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok sektor umum dan swasta. Hubungan
antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit. Dalam beberapa
kasus, praktik diambil dari standar dan pada kasus yang lainnya , standar
diambil dari praktik. Praktik dapat
dippengaruuhi oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubungan
dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal.
Akuntansi
komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip
akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya.
Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk
menganalisis laporan keuangan negara tersebut.
1.2.
Rumusan
Masalah
Bagaimana
akuntansi komparatif terjadi di negara-negara Eropa, khususnya; Republik Ceko, Perancis,
Jerman, Belanda, dan Inggris, serta apa yang menjadi perbedaannya?
1.3.
Tujuan
Pembahasan
Untuk
mengetahui perbedaan yang terjadi serta bagaimana akuntansi komparatif pada
negara Republik Ceko, Perancis, Jerman, Belanda, dan Inggris.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Akuntansi
Komparatif
Akuntansi komparatif
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi komparatif
Eropa berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) yang terdiri dari:
1.
Republik Ceko
2.
Perancis
3.
Jerman
4.
Belanda
5.
Inggris
Alasan mengapa
negara-negara tersebut yang menjadi fokus dalam akuntansi komparatif Eropa:
1.
Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan
anggota asli di Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat
didirikan pada tahun 1957. Lalu Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat
negara tersebut adalah beberapa pendiri International Accounting
Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board / IASB)
2.
Republik Ceko merupakan negara yang
perekonomian terbilang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah,
negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar.
3.
Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui
sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang
terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan
gabungan merek yang dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan
untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan
yang terdaftar tetapi termasuk laporan keuangan perusahaan lain.
2.2.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan
penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
1.
Kebijakan Akuntansi yang diikuti
2.
Penilaian yang dibuat oleh manajemen
dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
3.
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
2.3.
Sistem Akuntansi Keuangan Lima
Negara
A. Perancis
Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptable General, berisi:
1. Tujuan
dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan.
2. Definisi
asset, utang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeluaran.
3. Aturan-aturan
valuasi dan pengakuan.
4. Daftar
akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah
distandarisasi.
5. Contoh
laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat
dalam penyusunan standar di Perancis:
1. Counseil National de la
Comptabilite, atau CNC (Badan Akuntansi Nasional).
2. Comite de la Reglementation
Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi).
3. Autorite des Marches Financiers,
atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan).
4. Ordre des Experts-Comptables,
atau OEC (Institut Akuntan Publik).
5. Compagnie Nationale des
Commissaires aux Comptes, atau CNCC (Institut Nasional
Undang-undang Auditor).
Laporan
Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan
hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
atas laporan keuangan
4.
Laporan Direktur
5.
Laporan Auditor
Pengukuran
Akuntansi
a. Aset-aset
berwujud biasanya dihitung berdasarkan nilai perolehan.
b. Depresiasi
dilakukan menurut ketentuan pajak, biasanya dengan metode garis garis lurus
atau saldo menurun.
c. Persediaan
dinilai berdasarkan nilai terendah (FIFO) atau rata-rata tertimbang.
d. Biaya
riset dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya (akrual basis)
e. Aset-aset
yang dipinjamkan tidak dikapitalisasi, dan biaya sewa dibebankan.
f. Utang
untuk kepentingan pasca-pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan
tidak perlu dikapitalisasi.
g. Pajak-pajak
yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode kewajiban, dan dipotong ketika
pembalikan perbedaan waktu bisa diperkirakan.
h. Goodwill
biasanya dikapitalisasi dan diamortisasi ke dalam pendapatan.
B. Jerman
Akuntansi nasional
Jerman diatur dalam German Commercial
Code (HGB), berisi:
1.
Memungkinkan perusahaan yang
mengeluarkan ekuitas atau utang pada pasar modal resmi untuk menggunakan
prinsip akuntansi internasional dalam laporan keuangan gabungan mereka.
2.
Memungkinkan adanya penetapan perusahaan
sektor swasta untuk menyusun standar akuntansi bagi laporan keuangan gabungan.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan besar yang terlibat
dalam penyusunan standar di Jerman:
1. German Accounting Standards
Committee atau GASC, atau dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards
Committee atau DRSC (Otoritas Penyusun Standar Jerman).
2. Financial Accounting Control Act
atau FACA (Badan Pengontrol Kepatuhan).
3. Financial Reporting Enforcement
Panel atau FREP (Dewan Sektor Swasta).
4. Federal Financial Supervisory
Authority atau FFSA (Dewan Sektor Publik).
5. Wirtschaftsprufer
atau WPs (Badan Pemeriksa Perusahaan).
Laporan
Keuangan
Perusahaan Jerman harus melaporkan
hal-hal berikut:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan
Manajemen
5. Laporan
Auditor
Pengukuran
Akuntansi
a. Metode
pembelian (akuisisi) menggunakan metode penggabungan usaha.
b. Aset
dan utang dari badan usaha yang diakuisisi dinaikkan pada nilai yang ada.
c. Aset
berwujud dinilai berdasarkan harga perolehan.
d. Persediaan
dicatat pada biaya atau pasar yang lebih rendah.
e. Depresiasi
dinilai sesuai dengan penurunan tingkat pajak.
f. Menggunakan
pendekatan mata uang fungsional terhadap translasi mata uang asing.
g. Goodwill
diuji setiap tahun untuk mengetahui adanya penurunan.
h. Pajak-pajak
yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, namun
pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan.
C. Republik
Ceko
Undang-undang dan
praktik akuntansi Republik Ceko lebih menyesuaikan dengan standar Barat yang
menggambarkan prinsip-prinsip yang ditanamkan dalam European Union Directives.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
1. Accountancy Act:
menentukan persyaratan untuk akuntansi.
2. Fourth and Sevent Directives
dari Uni Eropa: menetapkan penggunaan daftar perkiraan untuk pembukuan catatn
dan penyusunan laporan keuangan.
3. Czech Securities Commission:
bertanggung jawab mengawasi dan memantau pasar modal.
4. Act on Auditors:
Mengatur proses audit.
5. Chamber of Auditors:
mengawasi pendaftaran, pendidikan, pengujian dan menertibkan auditor,
penyusunan standar audit dan regulasi praktik audit seperti format laporan
audit.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat
komparatif, terdiri atas:
1. Neraca
2. Akun
keuntungan dan kerugian (Laporan Laba Rugi)
3. Catatan
Pengukuran
Akuntansi
a. Metode
Akuisisi (pembelian).
b. Goodwill
dikapitalisasi atau diamortisasi.
c. Aset
berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
d. Persediaan
dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
e. Biaya
riset dan pengembangan dikapitalisasi.
f. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih
sementara.
D. Belanda
Belanda memiliki
undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi
standar praktik professional yang sangat tinggi.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi di Belanda tetap
bersifat liberal hingga munculnya Act on
Annual Financial Statements pada tahun 1970 yang berisi:
1.
Laporan keuangan tahunan harus
menunjukkan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,
dan semua artikelnya harus dikelompokkan dan dijelaskan dengan tepat.
2.
Laporan keuangan harus disusun
berdasarkan praktik bisnis yang aman.
3.
Dasar-dasar untuk penulisan asset dan
utang serta untuk menentukan hasil operasi harus diungkapkan.
4.
Laporan keuangan harus disusun pada
dasar yang konsisten, dan pengaruh material dari perubahan dalam
prinsip-prinsip akuntansi harus diungkapkan dengan tepat.
5.
Informasi keuangan yang komparatif untuk
periode terdahulu harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki
yang menyertainya.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan harus meliputi hal-hal:
1. Neraca
2. Laporan
Laba Rugi
3. Catatan
4. Laporan
Direktur
5. Informasi
lain yang sudah ditentukan
Pengukuran
Akuntansi
a. Goodwill
dikapitalisasi dan diamortisasi.
b. Persediaan
dinilai dengan FIFO, LIFO atau rata-rata.
c. Semua
asset tidak berwujud memiliki usia terbatas.
d. Biaya
riset dan pengembangan hanya dikapitalisasi ketika jumlahnya bisa ditutup
kembali.
e. Pajak
penghasilan yang ditangguhkan diakui berdasarkan konsep alokasi yang
komprehensif.
E. Inggris
Sejak tahun 1970-an,
sumber paling penting untuk pengembangan dalam undang-undang perusahaan adalah EU Directives, terutama Fourth and Seventh Directive.
Regulasi
dan Pelaksanaan Akuntansi
Undang-undang tahun 1981 memuat 5 prinsip
akuntansi dasar, yaitu:
1. Pendapatan
dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2. Aset
dan kewajiban individu dalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung
secara terpisah.
3. Prinsip
konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengenalan
penghasilan yang didapat dan semua kewajiban dan kerugian yang ditemukan.
4. Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ketahun.
5. Prinsip
perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang
dihitung.
Enam dewan akuntansi di Kerajaan
Inggris:
1. The Institute of Chartered
Accountants in England and Wales.
2. The Institute of Chartered
Accountants in Ireland.
3. The Institute of Chartered
Accountants in Scotland.
4. The Association of Chartered
Certified Accountants.
5. The Chartered Institute of Management
Accountants.
6. The Chartered Institute of Public Finance
and Accountancy.
Laporan
Keuangan
Laporan keuangan Inggris mencakup
hal-hal:
1. Laporan
Direktur.
2. Akun
Laba dan Rugi, serta Neraca.
3. Laporan
Arus Kas.
4. Laporan
Keseluruhan Laba dan Rugi.
5. Laporan
Kebijakan Akuntansi.
6. Catatan
yang direferensikan dalam Laporan Keuangan.
7. Laporan
Auditor.
Pengukuran
Akuntansi
a.
Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi
selama kurang dari 20 tahun.
b.
Aset-aset dihitung pada harga perolehan,
biaya sekarang atau gabungan keduanya.
c.
Depresiasi dan amortisasi harus
berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang
mendasarinya.
d.
Persediaan dihitung berdasarkan FIFO
atau rata-rata.
e. Pajak
yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh
untuk perbedaan berdasarkan waktu.
BAB III
KESIMPULAN
Di Negara-negara hukum kode, sektor public lebih
berpengaruh dan profesi akuntansi cenderung untuk lebih diatur oleh Negara. Hal
ini yang menyebabkan mengapa standar akuntansi berbeda-beda di seluruh dunia.
Akuntansi Komparatif bagian ini membahas tentang sistem Akuntansi di negara
Perancis dan Inggris. Akuntansi Internasional berguna bagi perusahaan baru yang
ingin menginvestasikan uangnya ke dalam perusahaan asing.
DAFTAR
PUSTAKA
https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi-internasional/